Rembang ā Beredar melalui media sosial (medsos) akun Facebook (FB) milik H Abdul Hafidz, Bupati Rembang terpilih periode 2021 – 2024, diduga telah diduplikat oleh oknum tidak bertanggungjawab. Modusnya dengan meminta tolong untuk mengirimkan nomor atau kode OTP (One Time Password).
Setelah saya kirimi nomor WA, terus di HP saya ada pesan kode verifikasi, kemudian akun tadi minta kode verifikasi.
Salah satu warga dari Kecamatan Lasem yang jadi sasaran modus akun palsu tersebut, Ludfi Saiful Anas yang mengatakan akun Facebook-nya mendapat pesan singkat dari akun bernama Abdul Hafids pada Selasa 23 Februari 2021 waktu sore hari. Dirinya lantas diminta untuk membagi nomor whatsapp miliknya melalui pesan facebook.
“Saya kira akun pak Hafidz beneran, terus saya kirimi nomor WA saya,ā kata dia.
Dari foto profil yang digunakan oknum tersebut, lanjut dia, sama dengan akun pribadi milik Bupati Rembang terpilih Abdul Hafidz. Namun dirinya merasa curiga ketika oknum tersebut meminta kode OTP atau verifikasi yang tiba-tiba ia dapat melalui pesan singkat atau SMS.
āSetelah saya kirimi nomor WA, terus di HP saya ada pesan kode verifikasi, kemudian akun tadi minta kode verifikasi tadi tapi saya tidak kasih terus tiba- tiba saya diblokir, karena mencurigakan semacam mau ngehack WA saya, ” jelasnya.
Usai mendapat laporan akun palsu tersebut, Abdul Hafidz lewat Facebook pribadinya langsung mengklarifikasi serta memposting foto akun palsu tersebut. Bedanya jika akun palsu tersebut menggunakan huruf āSā pada penulisan nama Hafidz, sedangkan yang asli menggunakan huruf āZā.
“Hati- hati untuk tidak menanggapi dan mengkonfirmasi dalam bentuk hal apapun karena bukan tanggung jawab kami *admin,” mengutip postingan Akun FB Abdul Hafidz.
Untuk diketahui, kode OTP sendiri merupakan 6 digit kode yang WhatsApp kirim ke SMS saat Anda mencoba masuk ke akun WhatsApp/mendaftarkan akun baru. Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha juga pernah berpesan untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun.
“Sebaiknya pengguna tak membocorkan kode OTP untuk masuk ke WhatsApp kepada orang lain.,” kata Pratama Persadha dikutip dari wartaekonomi.
Untuk itu, pengguna WhatsApp mesti lebih berhati-hati menjaga kode OTP WhatsApp agar tidak tersebar ke orang lain. Jika tersebar bahayanya percakapan pribadi atau nomor WhatsApp bisa disalahgunakan untuk penipuan atau kepentingan yang tidak bertanggungjawab oknum tersebut.