RembangĀ – Jika mendengar kata bakso pasti yang terbayang adalah daging sapi yang digiling dan dibentuk bulat-bulat. Namun di Desa Tasikagung kecamatan Rembang tepatnya di depan pintu masuk Pelabuhan Perikanan (PPP) terdapat penjual bakso yang unik yaitu Bakso Ayam.
Mencoba mengulik keunikanĀ kulinerĀ khas Rembang satu ini, Linimedia mencoba menghampiri lokasi penjual makanan kuah ini. Ketika menuju lokasi jualannya yang ada bawah pohon di depan pintu masuk Pelabuhan Perikanan (PPP) Desa Tasikagung, didapati gerobak dorong warna hijau yang diatas etalase kacanya bertuliskan Bakso Ayam.
Meskipun namanya bakso ayam dalam porsinya tidak akan dijumpai bulatan-bulatan bakso yang seperti biasanya. Yang didapati hanya potongan ayam kampung dan bihun yang terolpajang didalam etalase gerobak penjualnya.
Ketika datang, Linimedia langsung memesan satu porsi bakso ayam lengkap dengan isian tambahan telur dan jeroan ayam. Tidak menunggu lama, karena waktu datang ke sana sebelum jam istirahat para pekerja di pelabuhan sekitar pukuk 11.00 WIB, hidangannya pun langsung dibuatkan.
Saat pesanan tiba, nampak isian didalam satu mangkok bakso ayam yaitu bihun, irisan koll, dan yang utama potongan ayam kampung yang besar.Ā
Dari tampilannya, makanan ini cukup unik, jika diperhatikan seperti hidangan soto ayam, namun isiannya tidak seperti soto pada umumnya.
Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dariĀ kulinerĀ yang satu ini.
Untuk rasanya sangat nikmat saat disajikan panas-panas, kuahnya hampir mirip kuah bakso namun lebih kaya akan rempah. Dikombinasikan dengan isian potongan ayam kampung yang digoreng yang sebelumnya sudah rebus dengan bumbu kuahnya. Jadi bisa terbayang perpaduan kuah bakso dan ayam kampung menciptakan rasa gurih dan nikmat dilidah.
Penjual Bakso Ayam Mohammad Ali Hasim berujar sudah hampir 10 tahun dirinya berjualan bakso ayam di Desa Tasikagung kecamatan Rembang. Hingga kini dirinya memiliki pelanggan tetap yang selalu membeli dagangannya dengan jumlah yang banyak.
“Jam 10 pagi sampai jam 3 sore habis sudah, kadang lambat-lambatnya sampai jam setengah 5 sore,” ujar penjual bakso ayam yang akrab dipanggil Hasim, 26 November 2020.
Harga seporsi bakso ayam dipatok dengan harga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 tergantung tambahan isi ayamnya. Dalam sehari dirinya bisa menghabiskan 15 ekor ayam dengan porsi sebanyak 170 hingga 175 mangkok bakso ayam.
“Biasanya nambah, kadang sampai Rp. 20.000 dan Rp. 15.000 per porsi. Kadang malah kalau bos (pemilik kapal) yang beli mangkoknya suruh dupenuhi ayam berapapun harganya gak masalah katanya,” bebernya.
Karena rasanya yang nikmat terkadang para pembeli minta menambah isian porsinya. Ia mengatakan menurut para pembeli, bakso ayam miliknya lebih mantab daripada bakso ayam yang lainnya. Tak jarang dirinya juga memberikan bonus satu porsi bakso ayam bagi pelanggan yang membeli 10 porsi sekaligus.
“Kalau jam makan siang ramai sekali pembeli, yang jadi favorit pelanggan mintanya ditambah telur dan jeroan ayam,” terangnya.
SebernarnyaĀ kulinerĀ bakso ayam ini merupakan makanan yang lahir di daerah Rembang. Namun bakso ayam belum sepopuler lontong tuyuhan yang menjadi ciri khasĀ kulinerĀ Rembang.Ā
Di daerah aslinya sendiri di wilayah Kecamatan Kragan banyak dijumpai penjual bakso ayam. Bahkan Makanan tersebut sudah menjadi ciri khas daerah Kragan.
“Saya aslinya Kragan, karena disana sudah banyak yang jualan akhirnya saya mencoba jualan ke kota (Rembang),” jelasnya.
Ditempat yang sama, salah satu pembeli setianya, Teguh Aribowo pada kesempatan tersebut mengatakan Bakso Ayam milik Hasim dirasanya paling nikmat dibandingkan bakso ayam yang ada di daerah aslinya. Kunci kenikmatan bakso ayam menurutnya terletak pada kuahnya, jika dari segi ayamnya hampir tidak ada bedanya.
“Saya kan sehari-hari kerja di Kragan, sudah mencoba bakso ayam yang ada disana (Kragan). Tapi setelah mencoba bakso ayam disini ternyata lebih mantab disini, kuahnya lebih nendang bumbunya,” pungkasnya.