Rembang – Buncit FC menjamu Selopuro FC Legend pada Jum’at (26/5) sore. Pada sore itu peristiwa mungkin baru pertama kali terjadi di dunia sepakbola.
Para pemain Buncit FC yang sudah memakai jersey berwarna hitam- hitam akhirnya batal. Mereka harus mencopot seragam yang sudah mereka pakai, dan sebagian ada yang sudah pemanasan.
Penyebabnya tak lain Selopuro FC membawa jersey berwarna hitam juga dan tak membawa jersey warna oranyenya. Oleh karena itu tim official Buncit FC pun harus balik ke home base untuk mengambil jersey warna pink putih yang disponsori Pollos Hotel.
Ayo ndang dicopot kaose mumpung urung kringeten.
kata Fajrin salah satu ikon Buncit FC.
Karena tragedi Jersey itupun pertandingan dimulai agak molor. Fotografer Anto Suryo pun sedih, karena maine kesoren.
Setelah semua sudah memakai jersey berbeda warna dan meskipun wasite memakai seragam pink sama, kedua tim memaklumi. Pertandingan pun dimulai oleh wasit Angga.
Pada babak pertama tim yang berslogan kumpul kemringet wareg langsung menekan. Peluang emas di dapat oleh Mifta yang biasanya berposisi bek sayap kanan kini dicoba penyerang sayap.
Kesempatan emas dibuang sia- sia setelah nemok bola muntah di depan penalti langsung di fasttime. Bola tidak mengarah ke gawang, malah ditendang ke samping lapangan seperti saat menjadi bek.
“Mif kue penyerang lo, malah dadi bek e musoh!” Kata tim Paido.
Peluang lagi- lagi didapat Mifta dari umpan terobosan Aris GW. Tinggal duel satu lawan satu dengan kiper, bola dicutik akhire keduwuren.
“Maksudku aku niru Muslimin pas ngegolno lawan GBT FC nek stadion iku lo, ” ujar Mifta.
Peluang emas ketiga kalinya didapat Mifta yang diumpani Mimin. Bola hasil umpan silang mendatar disluruti, namun kaki Mifta yang kurang panjang akhirnya tidak menyentuh bola.
Diminta lebih tenang oleh rekan- rekan dan tim Official, Mifta kemudian mencoba lebih tenang. Al hasil dirinya mendapatkan umpan terobosan kali ini dari Huda, lagi- lagi mampu keluar dari jebakan offside.
Namun karena terlalu tenang, tinggal berhadap- hadapan dengan kiper malah bola tidak ditendang dan langsung di delosori Kiper Selopuro FC, Jalal.
Sempat diminta rotasi posisi dengan Lilik pemai keturunan Pakistan yang saat itu menjadi bek sayap, pemain Senior Huda dan Lilik sendiri memberikan motivasi dan kesempatan lagi. Mendapat kepercayaan ternyata belum mampu dibayarnya, Mifta justru sering salah umpan dan kepleten bola.
Terlebih ketika bekerja sama dengan Lilik, seperti tidak ada kecocokan antara keduanya. Sampai- sampai Lilik pun berpindah posisi ke bek sayap kiri, sementara Reno pindah bek sayap kanan.
Gol baru tercipta setelah Agus pemain tengah Buncit penetrasi menusuk dan melakukan umpan one two dengan Mimin. Agus yang lolos dari offside mampu meneruskan bola ke gawang yang tak bisa diblok sang kiper Selopuro FC, skor 1-0 untuk Buncit.
Gol ke 2 kemudian tak lama tercipta oleh Buncit FC, kali ini Lilik yang mencatatkan namanya di papan skor, setelah menerima umpan terobosan dari Mimin. Sekaligus memberikan contoh kepada Mifta caranya mencetak gol, skor 2-0 untuk Buncit FC.
Pada menit 25, Mifta sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya sebagai penyerang sayap anyaran. Apa daya dan malah nemen, setelah mengejar bola terobosan dari Aris GW dan berhasil mengecoh satu pemain belakang Selopuro, bola malah gak ndang ditembak iseh digiring sampe akhire tabrakan karo atau dengan Kiper yang akhirnya harus ditandu keluar lapangan karena cidera.
Hingga wasit meniup peluit pertanda babak pertama usai, skor tetap 2-0. Di sisi lain Mifta membantu ngompres kaki sang kiper yang cidera tadi.
Babak ke- 2 dimulai Mifta yang menjadi lakon menggantikan Lutfi Upil pada pertandingan sebelumnya ditarik keluar. Sejumlah pemain baru masuk untuk meratakan jam bermain.
Di babak ke 2 ini Selopuro , Hendro Cs mendapatkan beberapa peluang, diantaranya Kamang striker mereka. Tapi peluang yang didapatkan belum bisa dikonversi menjadi gol, begitupun serangan balik yang beberapa kali dibangun selalu mentah di kotak penalti Buncit FC.
Atin pemain pengganti Buncit FC sebenarnya mendapatkan kesempatan manis. Mendapatkan umpan terobosan Atin hampir saja masuk kotak penalti, namun ada satu pemain belakang Selopuro FC yang menjatuhkannya dan berbuah tendangan bebas.
Free kick dieksekusi Atin sendiri. Tendangan sudah mantap- mantap , mampu melewati pagar dan shoot on target, tetapi Kiper Didik S mampu menangkapnya.
Menit ke 52 Bismar masuk berposisi penyerang sayap kiri. Berkali-kali serangan dialamatkan kepadanya.
Bismar yang jarang ikut main ini terlihat mengkis- mengkis dan dengklang karena sekuat tenaga mengejar bola yang diarahkan jauh di depannya. Meskipun keselen, Bismar mampu beberapa kali memberikan umpan silang ke kotak penalti , tapi tidak ada satu pemainpun yang menyambutnya.
Di injury time , Fajrin mendapat peluang emas batangan sebenarnya. Tetapi umpan matang dari Mimin disia- siakan setelah kesuen kontrol aduh dan cucukane kenek sikile bek Selopuro FC.
Peluang tersebut akhirnya mengakhiri pertandingan. Buncit FC menang 2-0 atas Selopuro FC.
Hendro Tanoko salah satu punggawa Selopuro FC mengaku senang bisa golek kringet bareng dengan Buncit FC. Diungkapkannya hampir setengah skuad Selopuro FC tidak bisa hadir.
“Kemarin pada dobel jadwal mas Jadi separo yang tidak bisa datang. Alhamdulillah, sing penting seduluran Awet sehat bisa gobyos bareng, ” ungkapnya.
Sementara Fajrin mewakili Buncit FC mengucapkan matur suwun udah bisa maen bareng sampai Rembang. Iapun menyampaikan permintaan maaf atas insiden tabrakan di lapangan.
” Terimakasih untuk teman- teman Selopuro FC. Maaf cuma bisa ngasih minum.Dan maaf ada insiden sampai ada yang cidera , smoga lekas sembuh dan kembli bisa merumput, Aamin, yang penting kemringet bareng seduluran,” .
Ditambahkannya dari segi permainan timnya cukup bermain bagus. Tiga pemain kunci yang absen Rudi santoso Mantan PSIR , pujo mantan Persipa dan Mugiarso mantan PSIR karena ada membela tim kelahirannya, khusus Pujo karena momong anak. Mifta yang diprediksi mampu menggantikan Pujo masih harus belajar di youtube atau PS cara mencetak gol. (mfc)