SEMBUNYIKAN IKLAN INI
BeritaSejarah

Hasil Penelitian Tulang Belulang Pada Gua di Desa Bitingan Sale

453
×

Hasil Penelitian Tulang Belulang Pada Gua di Desa Bitingan Sale

Sebarkan artikel ini
0 meter dari mulut gua ditemukan tulang-tulang yang menempel pada dinding gua yang berupa batuan kapur di Desa Bitingan Kecamatan Sale.
10 meter dari mulut gua ditemukan tulang-tulang yang menempel pada dinding gua yang berupa batuan kapur di Desa Bitingan Kecamatan Sale.

Rembang – Beberapa waktu lalu, pegiat sejarah dari yayasan Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB) menemukan tulang belulang yang diduga dari suku lingga yang hidup pada masa pra sejarah. Tulang beluang itu menempel pada dinding gua Temu Ireng di Desa Bitingan Kecamatan Sale.

Tulang tulang itu dari Balar mengatakan kemungkinan tulang itu tersapu aliran sungai yang ada didalam gua.

Menanggapi hal itu, Kasi Sejarah Museum dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Dyah mengatakan temuan tulang belulang pada dinding gua Temu Ireng sebenarnya sudah pernah diteliti oleh Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta tahun 2019. Hasilnya tulang belulang itu merupakan tulang dari hewan.

Baca juga:  Tilang ELTE Masih Berlaku, 10 Pelanggaran Jadi Sasaran

“Sebenarnya itu sudah pernah diteliti oleh Balar Yogyakarta. Penelitian terakhir saat kegiatan survei potensi gua kawasan karst zona Rembang tahun 2019. Itu mensurvei seluruh gua yang ada di Rembang.” kata Retna Dyah, Minggu 28 Maret 2021.

Tulang hewan itu, kata dia,  juga bukan merupakan tulang hewan purba melainkan hewan seperti sapi ataupun kerbau. Sehingga kesimpulannya pada gua tersebut tidak ada temuan yang menjurus pada jejak dari suku lingga.

“Tulang tulang itu dari Balar mengatakan kemungkinan tulang itu tersapu aliran sungai yang ada didalam gua. Tulang tulang itu bukan dari hewan purba melainkan semacam sapi dan kerbau.” Bebernya.

Baca juga:  Tim PWI n Friends Rilis Jersey Anyar di Trembes
Tulang-tulang yang menempel pada dinding gua yang berupa batuan kapur di Desa Bitingan Kecamatan Sale.

Berdasarkan penelitian dari struktur ruangan di dalam gua juga tidak memenuhi syarat untuk dihuni pada masa prasejarah. Meskipun terdapat sumber air dari aliran sungan di dalam gua itu, tetap saja tidak ada indikasi hunian pada gua tersebut.

“Untuk di gua temu ireng itu dari hasil penelitian Balar tidak ada indikasi hunian. Bentuknya juga tidak mengindikasikan hunian. Model guanya bagian ceruknya itu kecil, misal dijadikan hunian pada masa prasejarah juga tidak cocok,” jelasnya.

Dia menyebutkan gua yang diindikasi sebagai gua hunian di Kabupaten Rembang hanya ada dua. Gua tersebut terletak di Kecamatan Bulu dan di Kecamatan Sedan.

Baca juga:  GOW Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Seminar Penyakit Stroke

Kedua gua yang diduga gua hunian itu rencananya pada bulan Juli mendatang akan dilakukan ekskavasi atau penggalian. Untuk mengetahui dan mencatatan sisa-sisa arkeologis yang ada pada gua tersebut.

“Baru dipetakan gua hunian baru ada dua. Kalau di Sedan itu gua Rondo, kemudian di Kecamatan bulu itu juga ada satu saya lupa namanya,” ucap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *