Rembang, linimedia.com – Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Rembang dan Polres Rembang melakukan sidak minyak goreng MinyaKita di beberapa pengecer besar, Senin (10/3/2025).
Sidak ini bukan sekadar melihat harga atau kualitas minyak, tapi juga menghitung setiap tetesnya. Ya, ini bukan sidak biasa, ini sidak tingkat matematika tinggi!
Pengawas Kemetrologian Dindagkop dan UKM Rembang, Teguh Wisnu Wardhana, dengan penuh ketelitian mengukur minyak dengan gelas ukur, seolah sedang meneliti ramuan pemutih instan.
Hasilnya cukup mencengangkan! Salah satu produk kemasan plastik produksi PT. Karyaindah Alam Sejahtera ternyata kurang 10 ml tapi masih tetap aman.
“Masih aman, masih dalam batas toleransi,” kata Teguh, mungkin sambil menarik napas lega, karena kalau kurangnya 16 ml, bisa jadi perkara besar.
Namun, kejutan datang dari Kecamatan Lasem. MinyaKita kemasan botol produksi PT. Aneka Sawit Sukses Sejahtera Surabaya ditemukan kurang 50 ml! Ini bukan lagi ‘batas toleransi’, tapi sudah seperti beli es teh jumbo, tapi dikasih setengah gelas.
Di sisi lain, produk MinyaKita refil produksi PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik justru lebih dermawan, isinya malah kelebihan 10 ml. Mungkin pabriknya sedang dalam mood baik dan ingin berbagi kebahagiaan.
Teguh memastikan hasil sidak ini akan segera dilaporkan ke Direktorat Metrologi. “Sidak serupa juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia untuk memastikan tak ada minyak yang nakal,” imbuhnya.
Jadi, bagi yang suka merasa minyak gorengnya cepat habis, mungkin bisa mulai menghitung pakai gelas ukur. Siapa tahu minyaknya suka main petak umpet! (*)