Joker FC kembali berlaga di stadion Krida Rembang, Rabu (29/4/2025) . Melawan Umbar FC, Giman dkk yang juga didukung oleh CPR MOTO So So Ho Ha (Jasa Foto dan Video Profesional momen apa saja, seperti nikahan , pre wedding, kelulusan paling jreng se eks karisidenan Pati) sukses memetik kemenangan dengan skor meyakinkan 5-1.
Pada babak pertama, kedua tim bermain imbang 1-1. Gol dari Joker FC ditorehkan Koko, sementara itu dari Umbar FC gol dicetak oleh Samsul.
Macetnya kran gol di babak pertama, ternyata dibuka oleh striker yang baru masuk. Mereka adalah Jony Widodo alias Batigol alias Gondrong dan Ahmad Sholikin , pemain yang mirip Legwandosky alias Salewang.
Mereka seperti saling adu tajam di pertandingan ini. Setelah striker Mbah Giman, yang hat trik di pertandingan sebelum, mengalami kesulitan pada laga ini.
Batigol mengawali pembukaan pundi – pundi gol di babak kedua. Penyerang yang dulu berambut gondrong , namun sekarang cepak itu sukses mengeksekusi tendangan penalti. Hadiah penalti diberikan wasit Fandi Ahmad , usai penjaga gawang Umbar FC melanggar Koko di dalam kotak penalti, sehingga skor berubah menjadi 2-1.
Batigol kembali mencatatkan namanya di papan skor, setelah menyambar umpan silang dari Koko. Gol ala- ala Batistuta itu, sekaligus merubah skor menjadi 3-1.
Melihat duetnya mencetak brace, Salewang seolah tak mau kalah. Pemain yang disebut mirip Legwandosky ini, mencetak gol indah usai menerima umpan terobosan atas dari Mugiarso. Bola lambung dari legenda hidup PSIR itu di first time ke arah gawang tanpa bisa dihalau Jalegi. Skor menjadi 4-1.
Tim dari Tasikagung itu kembali mendapatkan hadiah penalti, setelah bola menyentuh tangan dari pemain Umbar FC. Kali ini Legwandosky yang menunjukkan kelasnya dalam mengeksekusi penalti. Hingga Fandi meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan, skor tak berubah 5-1.
Juru bicara Joker FC , Gatot Suko sampai tidak bisa berkata- kata melihat aksi- aksi dari Batigol dan Legwandosky. Selain merasa terancam kepopulerannya tersaingi, dia juga lapar atau lesu dalam bahasa Jawanya.
“Lagi makan lek. Durung iso berkata- kata,” tuturnya, sambil memegang piring dan sendok. (Mifta)
