Rembang – Sebagian bangunan Los di Pasar Induk Lasem yang rencananya digunakan untuk relokasi pedagang di area depan masjid Lasem ambruk pada Selasa 1 Juni 2021. Bangunan los yang ambruk kurang lebih berkapasitas menampung 20 pedagang.
Tidak ada angin tidak ada apa-apa, tiba-tiba roboh itu bangunannya.
Salah satu pedagang yang berlokasi tidak jauh dari lokasi los tersebut, Mbak Kas menyampaikan ambruknya sebagian los tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dirinya mendengar suara roboh diluar warung makan miliknya yang lokasinya berhadapan dengan bangunan los tersebut.
Ia merasa pada saat tidak ada angin kencang maupun kendaraan yang tidak sengaja menabrak bangunan los tersebut. Tiba-tiba saja bangunan yang telah selesai digarap itu rubuh kearah timur.
“Tidak ada angin tidak ada apa-apa, tiba-tiba roboh itu bangunannya,” kata dia.
Ia menyebutkan tidak ada korban dalam robohnya bangunan los tersebut. Karena memang los tersebut belum ditempati oleh pedagang dari kawasan depan masjid Lasem.
Sebelum kejadian dirinya sempat mendengar obrolan dari para pedagang di pasar mengenai kontruksi bangunan yang nampak tidak berdiri tegak. Dengan kata lain bangunan los yang roboh tersebut terlihat condong ke arah timur.
“Baru diomongkan pedagang sebelah, bikin bangunan kok doyong ke timur. Setelah yang ngomong pergi ke belakang bangunan los tersebut langsung roboh,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, salah seroang pedagang di kawasan depan masjid Lasem, Mustain mengatakan bangunan los tersebut tidak sesuai dengan keinginan dari para pedagang. Dimana pada bangunan los tersebut pedagang hanya mendapat ruang sekitar 2×1,5 meter.
Belum lagi los tersebut kondisinya tanpa ada sekat atau penutup. Sehingga kurang menjamin keamanan barang-barang milik pedagang.
“Lokasi dan ukurannya tidak sesuai dengan keinginan para pedagang. Ukurannya Cuma 2×1,5 meter, kemudian bagian kanan kirinya tidak ada tutupannya. Jadi lokasinya itu terbuka, ukurannya juga terlalu kecil untuk jualan. Bangunannya terlalu sederhana,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, para pedagang akan direlokasi pada tanggal 14 Juni 2021. Ia berharap sebelum direlokasi, los tersebut dapat direvisi ulang agar layak digunakan untuk berdagang.
“Harapannya luas setiap lapak dapat ditambah minimal 2×2,5 meter, kemudian atapnya tidak menggunakan asbes melainkan galvalum dan bagian kanan kiri diberi sekat pembatasnya,” imbuhnya. (Linimedia/RTW)