Rembang – Sebanyak ratusan bantuan Alat mesin pertanian (Alsintan) tahun 2020 mulai diserahkan kepada para kelompok tani di Kabupaten Rembang. Bantuan alat tersebut secara simbolis diserahkan kepada perwakilan kelompok tani oleh Penjabat sementara (Pjs) Bupati Imam Maskur di halaman kantor dinas pertanian dan ketahanan pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Selasa (24/11/2020).
Pjs Bupati Rembang Imam Maskur dalam kesempatan itu menyampaikan, guna mempercepat mengolah tanah, menghemat biaya, dan mengolah secara serampak Pemkab Rembang membagikan Alsintan kepada kelompok tani. Adapun sumber anggaran dari bantuan Alsintan tersebut dari APBD, APBD Profinsi Jawa Tengah, dan APBN.
Peran Alsintan, kata Imam, secara mekanis sangat penting untuk mendukung kenaikan produksi pangan nasional. Karena kemampuan pengolah tanah secara serampak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan Alsintan.
“Bantuan ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga Kabupaten Rembang menjadi Kabupaten yang swasembada pangan,” kata dia.
Oleh karena itu dirinya berpesan kepada para kelompok tani agar tidak menjual bantuan alsintan yang telah diberikan guna mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Bantuan dari pemerintah dalam hal ini Pemkab Rembang harus benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
“Manfaatkan bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah, ini bantuannya dari pemerintah uangnya dari rakyat jangan sampai menghianati bantuan ini,” ucap dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dintanpan, Agus Iwan Haswanto dalam laporannyya menyebutkan total bantuan Alsintan yang diberikan kepada kelompok tani sebanyak 100 unit. Dengan rincian Traktor roda dua sebanyak 33 unit dengan anggaran Rp. 821.667.000, dari APBD Rembang, tractor rotary 1 unit dengan anggaran Rp. 36.544.000 dari APBD Rembang, cultivator 1 unit dengan anggaran Rp. 16.756.000 dari APBD Rembang, mesin rajang tembakau 25 unit dengan anggaran Rp. 175.000.000, dari APBD Rembang.
“Sedangkan untuk yang dari APBD Profinsi Jawa Tengah ada kendaraan roda tiga 39 unit dengan anggaran kurang lebih Rp. 1 miliar, dan alat pengupil jagung 1 unit dengan anggaran Rp. 43 jt dari APBN,” imbuhnya.
