Rembang – Kejutan terjadi di babak penyisihan Songgo Buwono Cup III yang digelar di Lapangan Bumi Tlogotunggal, Kecamatan Sumber, Sabtu (31/5/2025). Juara bertahan, Barat Kota FC Tuban, harus angkat koper lebih awal setelah dikalahkan Bintang FC Pasar Banggi Rembang dengan skor tipis 0-1.
Pertandingan berlangsung sengit sejak peluit babak pertama dibunyikan. Kedua tim tampil ngotot dan saling melancarkan serangan. Bintang FC kerap mengandalkan kecepatan serangan dari sisi kanan, sementara Barat Kota FC yang diperkuat pemain-pemain berpengalaman seperti Eka Febri, Edi, serta pemain asal Kragan, Rese, mampu menekan dari dua sisi lapangan. Namun hingga turun minum, skor tetap kacamata.
Memasuki babak kedua, intensitas permainan semakin meningkat. Bintang FC menunjukkan perlawanan gigih. Petaka bagi Barat Kota FC terjadi saat sang kapten sekaligus bek andalan, Adam, mengalami cedera dan harus mendapatkan perawatan di pinggir lapangan.
Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh skuad Bintang FC. Kurang dari 10 menit sebelum laga usai, Firman berhasil melakukan penetrasi ke kotak penalti dan memberikan umpan matang kepada Dimas yang baru masuk di babak kedua menggantikan Dani Kican. Tanpa kesalahan, Dimas mencetak gol ke gawang Gungun dan mengubah skor menjadi 1-0.
Gol tersebut menjadi satu-satunya yang tercipta dalam laga dan memastikan langkah Bintang FC ke babak semifinal. Mereka akan menghadapi Safria FC yang lebih dulu mengamankan tiket usai menundukkan PS Gabus dengan skor 2-1.
Dimas, sang pencetak gol, mengaku tidak menyangka bisa menjadi penentu kemenangan timnya. Meski sempat gugup, ia berhasil mengatasi tekanan.
“Nggak nyangka, Mas, bisa ngegolin dan jadi penentu kemenangan. Kalau grogi ya ada, tapi sudah bisa mengendalikan,” ujar Dimas seusai pertandingan.
Sementara itu, perwakilan Barat Kota FC, Edi, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil tersebut. Ia menyebut timnya sebenarnya memiliki banyak peluang di babak pertama, namun gagal dikonversi menjadi gol.
“Kita tidak bisa memaksimalkan keunggulan permainan di babak pertama. Sayang sekali, penyelesaian akhir kurang maksimal,” ujarnya. (Mifta)
