Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa baik buruknya negara tergantung dari perempuannya. Sehingga keluarga besar persatuan ahli kecantikan dan pengusaha salon Indonesia yang didominasi kaum perempuan ini dapat menjadi harapan untuk kebaikan bangsa ini.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang saat Rapat Pleno dan pelantikan pengurus persatuan ahli kecantikan dan pengusaha salon Indonesia DPC Tiara Kusuma Rembang , Blora dan Semarang di pendapa museum RA Kartini, Kamis (30/12/2023).
“Baik buruknya suatu negara itu tergantung dari perempuannya, jika perempuannya buruk, pasti negaranya juga buruk, begitupun sebaliknya. Ini prinsip dasar yang kami yakini, apalagi ini dikatakan Nabi Muhammad SAW, ” ujarnya.
Bupati Hafidz juga mengapresiasi kemandirian dari organisasi ini. Tanpa didukung anggaran pemerintah bisa tetap eksis dan peduli kepada masyarakat yang kurang beruntung.
“Semoga persatuan ahli kecantikan dan pengusaha salon ini bisa berkontribusi terhadap bangsa dan negara yang kita cintai.”
Forum yang dihadiri oleh ratusan pengurus DPC Tiara Kusuma kabupaten lain, dimanfaatkan oleh Bupati untuk mempromosikan potensi wisata. Ia berharap peserta rapat pleno itu bisa menginap dan berkunjung ke tempat- tempat wisata di Kabupaten Rembang.
“Di sini kalau bisa jangan 1 hari 2 hari, tapi 3 hari. Sehingga bisa merasakan bagaimana kulinernya, bagaimana wisatanya, ini akan memberikan kontribusi terhadap kabupaten Rembang, habis acara ini langsung kuliner, disini ada batik tulis Lasem, ” ujar Bupati saat promosi wisata dan kuliner di Rembang.
Ketua Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon Indonesia DPC Tiara Kusuma Rembang periode 2023- 2028, Hartini mengungkapkan organisasi ini berdiri sejak tahun 1982. Kegiatannya seperti kegiatan internal terkait salon dan kecantikan serta bakti sosial.
“Kita saling sharing pengetahuan tentang salon dan kecantikan itu kegiatan di bidang pendidikan, terjadwal. Bakti sosial ke panti asuhan, ” ungkapnya.
Diakuinya dalam organisasi yang dipimpinnya sangat mandiri dan mengandalkan iuran anggota. Disela- sela kesibukan rekan- rekannya masih mau menyempatkan untuk berbagi ilmu dan peduli dengan sesama. (Mfc)