Rembang, linimeida.com – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rembang Masa Bakti XXIII periode 2025-2030 resmi dilantik. Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Kabupaten Rembang yang baru, Isti Choma Wati ini diselenggarakan di Aula SMP Negeri 5 Rembang.
Ketua PGRI Kabupaten Rembang Masa Bakti XXII, Jumanto berharap setelah pelantikan ini kepengurusan baru bisa menyelesaikan program yang saat ini belum terselesaikan. Menurutnya tantangan untuk periode yang baru ini dipastikan berbeda dari periode sebelumnya.
“Tantangan setiap periode berbeda. Reorganisasi periode XXIII ini, terjadi istilahnya variasi yang luar biasa. Sehingga ini menandakan bahwa anggota PGRI sudah muncul kesadaran berorganisasi. Oleh sebab itu mudah-mudahan PGRI Rembang akan semakin baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Rembang Masa Bakti XXIII, Isti Choma Wati meyakini bahwa setiap pengurus PGRI Kabupaten Rembang yang baru memiliki visi dan misi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Sehingga ia berharap tantangan yang hingga kini belum selesai bisa segera diselesaikan.
“100 hari kedepan kita ditunggu aksinya. Ada gerakan apa 100 hari kedepan. Banyak sekali hal yang ada di depan mata dan memang belum selesai,” terangnya.
Dikatakannya, program kerja yang akan segera dilaksanakan yaitu melaunching Senam Anak Indonesia Hebat. Rencananya kegiatan launching ini dilaksanakan bersama Kepala Daerah terpilih 2024.
Tidak hanya itu, ia juga ingin mengembangkan program-program dari kepengurusan PGRI periode sebelumnya. Utamanya program-program di bidang pendidikan yang saat ini menjadi prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI).
“Diantaranya adalah dari Kemendikdasmen di rumah pendidikan itu sudah dijelaskan disitu. Program prioritasnya apa saja, saya yakin sebagai guru, kepala sekolah, pengawas dan penilik sudah mempelajari program prioritas pemerintah di bidang pendidikan,” terangnya.
Untuk mendukung program pemerintah pusat ini, ia meminta pengurus PGRI untuk segera membuat rencana program yang akan dilaksanakan kedepan. Bukan malah hanyut dalam dalam euforia usai dilantik menjadi pengurus PGRI tingkat Kabupaten.
“Bukan hanya untuk euforia setelah dilantik jadi pengurus tingkat Kabupaten, tapi apa yang bisa dilakukan untuk melanjutkan program,” tandasnya. (*)
