SEMBUNYIKAN IKLAN INI
BeritaPerkebunanPertanian

Komposisi Pupuk “Genderuwo” yang Diklaim 80 % Lebih Efisien Dari Pupuk Kimia

2593
×

Komposisi Pupuk “Genderuwo” yang Diklaim 80 % Lebih Efisien Dari Pupuk Kimia

Sebarkan artikel ini
Proses pembuatan pupuk Genderuwo yang diklaim lebih efisien daripada pupuk kimia. (linimedia/rtw)

Rembang, linimedia.com – Keberadaan pupuk “Genderuwo” diklaim 80 persen lebih efisien daripada pupuk kimia. Hal tersebut tentu menjadi kabar baik bagi para petani di Kabupaten Rembang yang tidak pernah lepas dari keluhan kelangkaan pupuk subsidi.

Apalagi pembuatan pupuk tersebut Genderuwo terbilang tidak terlalu rumit. Pupuk tersebut dinamai Genderuwo karena dari warnanya yang cenderung gelap, baunya yang tidak sedap dan memiliki manfaat yang besar seperti perawakan Genderuwo yang berwujud besar.

Slamet Supriyadi, dari Landoh Digital Farm (LDF) menerangkan pupuk genderuwo merupakan campuran dari air 200 liter, kotoran sapi yang masih baru 40 kilogram, gamping hidup 3 Kg, urea/za/npk 15 Kg. Kemudian dilarutkan dengan cairan sullfoxs dan banon yang berfungsi untuk penggembur tanah dan pemacu pertumbuhan tanaman.

“Pertama tuangkan kotoran sapi ke drum, isi air 150 liter dulu dan diaduk rata. Setelah itu berurutan, tuangkan gamping, wajib didiamkan 10 menit, aduk rata. Tuang pupuk urea/za/npk, lalu aduk rata. Selanjutnya, tuang sullfoxs, aduk rata. Tuang banon dan aduk rata. Kemudian tuang air hingga drum/blung penuh dan pupuk siap digunakan, tanpa perlu fermentasi,” terang Slamet.

Slamet Supriyadi, dari Landoh Digital Farm (LDF) mempraktikkan cara pembuatan pupuk Genderuwo dengan takaran 1 blung. (linimedia/rtw)

Slamet menyebut dalam wadah 1 blung pupuk genderuwo, membutuhkan biaya sekitar Rp 241 ribu. Menurutnya jauh lebih hemat, karena setara dengan 5 kwintal pupuk NPK yang harganya mendekati Rp 1,2 Juta.

“Tidak ada masa kadaluarsanya. Kalau mau dipakai jangka panjang, tinggal ditutup saja blung/drum,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan dari informasi yang ia dapat pupuk Genderuwo 80 persen lebih efisien dari pupuk kimia. Jika itu benar, maka inilah solusi yang ditunggu para petani disaat kesulitan untuk mendapat pupuk subsidi.

“Karena memang kuotanya (pupuk subsidi) terus menurun. Sehingga kami semangat kita kenalkan kepada para petani dan nanti kita tindak lanjuti dengan Demplot (Demontration Plot) untuk bisa membuktikan secara langsung kasiat dari pupuk ini,” imbuhnya.

Seorang pegiat pertanian di Rembang, Hargo Pudjono mengaku sudah melihat langsung manfaat pupuk genderuwo di sejumlah lokasi. Dari pengamatannya tanaman yang telah diberi pupuk Genderuwo tumbuh subur dan cepat berbuah.

“Saya akhirnya buat sendiri, untuk percobaan ini 400 liter, mau saya siramkan ke tanaman,” pungkasnya. (bgm)