Rembang, linimedia.com – Semangat emansipasi perempuan terus digelorakan di Kabupaten Rembang. Kali ini, Taman Inspirasi Kartini yang berada di kompleks Museum R.A. Kartini direvitalisasi melalui kegiatan Aksi Darling (Aksi Sadar Lingkungan) pada Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan 50 mahasiswa peduli lingkungan, yang berupaya menjadikan taman ini sebagai ruang hijau yang edukatif dan inspiratif.
“Kami percaya, dengan melibatkan mahasiswa, mereka akan semakin terinspirasi untuk melanjutkan semangat Kartini dengan cara mereka masing-masing,” ujar Mutiara Diah Asmara, Director of Communications Djarum Foundation.
Dalam aksi tersebut, BLDF menggandeng komunitas Konco Museum Rembang menanam berbagai jenis tanaman. Mulai dari semak berbunga seperti melati, soka, sabrina, hingga tanaman herbal seperti kapulaga dan tanaman pewarna alami batik seperti akar mengkudu.
Tanaman-tanaman ini tidak hanya memperindah taman, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang keanekaragaman hayati dan budaya lokal.

Perwakilan keluarga R.A. Kartini, Joddy Mulyasetya Putra, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menekankan bahwa inisiatif semacam ini sebaiknya tidak hanya dimaknai sebagai upaya merawat bangunan fisik, tetapi juga harus menjadi pengingat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai Kartini setiap saat.
“Nilai-nilai yang diperjuangkan R.A. Kartini semestinya tidak hanya menjadi legacy yang dirayakan tiap 21 April, melainkan menjadi pengingat bagi semua orang untuk terus berjuang dengan cara masing-masing,” kata Joddy.
Sementara itu, aktivis sosial Chintya Tengens Kastanya, yang hadir sebagai narasumber dalam sesi bincang-bincang, menyoroti pentingnya harmoni manusia dan alam.
“Keselarasan hidup dengan alam menjadi pesan penting yang harus disampaikan ke generasi muda, terutama mereka yang memiliki platform cukup besar untuk bersuara. Dengan begitu, pesan-pesan positif seperti tentang lingkungan ini bisa teramplifikasi ke lebih banyak orang,” ungkapnya.
Bupati Rembang Harno, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Rembang, Mardi, juga menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, revitalisasi Museum Kartini tidak hanya soal penataan fisik, tapi juga menghidupkan nilai perjuangan Kartini yang masih sangat relevan.
“Museum R.A. Kartini bukan sekadar tempat menyimpan benda sejarah. Ia adalah ruang perjuangan, emansipasi, dan kebangkitan perempuan Indonesia,” tegas Mardi.
Ia menambahkan bahwa aksi nyata seperti ini di ruang publik dapat menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan kepada generasi muda.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Triana Husnul Khotimah, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, museum perlu terus dihidupkan agar menjadi ruang edukatif dan inspiratif.
“Museum adalah tempat edukasi yang bisa menginspirasi banyak orang. Semoga semakin banyak pengunjung datang dan merasakan nilai-nilai perjuangan Kartini,” ujarnya. (*)