Rembang – Dua warga Rembang mendapat penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tingkat nasional dari Kementrian Kesehatan. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Pejabat sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur di Kantor Bupati, Jumat (13/11/2020).
Pjs Bupati Rembang Imam Maskur menyampaikan STBM tahun 2020 ini kabupaten Rembang hanya berhasil masuk sebagai nominasi. Kendati demikian ada dua warga Rembang berhasil memperoleh penghargaan STBM.
Penghargaan pertama diraih oleh Ayatulloh Dwi Cahyono dari desa Ringin kecamatan Pamotan sebagai kepala desa terbaik dalam menggerakan STBM. Penghargaan kedua diraih oleh Sholihati dari desa Sendangmulyo kecamatan Kragan sebagai natural leader STBM.
“Meskipun kita untuk STBM berkelanjutan tahun ini baru masuk nominasi tapi dua penghargaan ini saya kira sudah luar biasa. Saya minta kepada Ibu Sholihati dan Pak Ayatulloh untukbisa lebih aktif lagi, bisa berinovasi dan berkreasi lagi berkaitan dengan penggerakan masyarakat dalam hal STBM ini,”jelasnya.
Sementara itu, penerima penghargaan sebagai natural leader STBM, Sholihati mengungkapkan mendapat penghargaan tingkat nasional sungguh diluar dugaannya. Sebagai ketua kader STBM di desa Sendangmulyo sejak tahun 2010 dirinya ikhlas untuk menyadarkan masyarakat untuk merubah kebiasaan masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan.
“Tantangannya besar sekali,mulai dari tahun 2010 itu pertama kali di di desa saya Desa Sendangmulyo dukuh Mbogoran RW 2 itu pertama kali saya mendapatkan tantangan. Sampai ada yang bilang baru jadi seperti itu kok mencampuri urusan orang buang air besar. Akhirnya sidikit demi sedikit merubah mindset masyarakat akhirnya sekarang bisa,” ungkapnya.
Senada dengan Sholihati, peraih penghargaan sebagai kepala desa terbaik dalam menggerakan STBM Ayatulloh Dwi Cahyono mengaku perjuangan untuk mendapatkan penghargaan tersebut memang tidaklah mudah. Karena untuk merubah kebiasaan masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan butuh proses yang tidak sebentar.