
Rembang – Hal unik terjadi saat proses evakuasi korban banjir pada Minggu 29 November 2020 tepatnya di desa Tireman Kecamatan Rembang. Layaknya sebuah bahtera, pasangan Kakek dan Nenek dievakuasi bersama kambing miliknya menggunakan perahu karet.
Salah seorang Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang Ahmad Yusuf Kurnia yang melakukan evakuasi tersebut mengatakan, dirinya terpaksa mengangkut kambing tersebut kedalam perahu karet karena permintaan sang Nenek. Sang Nenek menolak dievakuasi menggunakan perahu karet jika kambing miliknya tidak ikut bersamanya.
“Ada embah-embah itu mau dievakuasi, tapi dia itu maunya dievakuasi kalau kambing beserta anak kambingnya ikut dievakuasi juga,” kata Yusuf melalui seluler.

Melihat kondisi arus banjir ditempat tersebut cukup deras, dirinya bersama tim satgas BPBD Rembang dan relawan lantas menuruti permintaan tersebut. Genangan air di dalam rumah yang sudah mencapai lutut orang dewasa membuat tim satgas BPBD Rembang tidak punya pilihan lain.
“Akhirnya tim BPBD bersama relavan mengevakuasi pasangan Kakek Nekek beserta kambingnya,” jelasnya.
Perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi berisi pasangan Kakek Nenek, satu ekor kambing dan tiga ekor anak kambing. Kemudian ditambah lagi pasangan suami istri dari warga setempat.
“Dinaikan ke perahu karet semua kemudian kita pindahkan ketempat yang lebih aman,” ucap dia.
Dirinya menambahkan, tidak hanya dari BPBD dan relawan, warga setempat juga ikut membantu proses evakuasi. “Tadi Kakeknya juga merasa kedinginan kemudian dibantu warga untuk digantikan bajunya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Rembang sejak Minggu 29 November 2020, pada siang hari hingga petang mengakibatkan banjir di sejumlah tempat. BPBD Rembang mengerahkan seluruh relawan kebencanaan untuk melakukan evakuasi ke titik-titik banjir. Utamanya untuk evakuasi warga yang berada diwilayah paling parah terndam banjir.