Rembang – Pemkab Rembang melalui Bank BKK Lasem meluncurkan kredit mikro bangkit bagi usaha mikro dan koperasi terdampak Covid-19. Penyerahan kepada penerima secara simbolis dilakukan di ruang rapat Bupati dan disiarkan secara live zoom di 14 kecamatan, Senin 7 November 2020.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam kesempatan itu menyampaikan, ide atau gagasan diluncurkannya kredit mikro bangkit tersebut berawal dari kondisi Kabupaten Rembang yang sedang diterjang badai pandemi Covid-19. Sektor perekonomian jelas sangat terpukul khususnya para pelaku usaha mikro dan koperasi.
“Memang kami ingin usaha mikro dan koperasi ini bangkit. Jika usaha mikro dan koperasi ini bangkit, perekonomian kita di Kabupaten Rembang juga akan semakin membaik,” kata dia.Melalui kredit mikro bangkit tersebut diharapkan dapat membantu para pelaku usaha mikro dan koperasi untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan kredit lunak tersebut dirasanya mampu menghidupkan gairah perekonomian di Rembang melalui para pelaku usaha mikro dan koperasi.
“Jadi ini tahap awal, insyaallah nanti akan kita teruskan dan tingkatkan agar benar-benar usaha mikro di Rembang ini bisa menikmati program pemerintah yaitu kredit tanpa bunga yang akan disediakan oleh PT BKK Lasem,” jelasnya.
Pinjaman lunak ini diberikan kepada 11.000 usaha mikro dan 100 koperasi. Dalam jangka waktu satu tahun kredit untuk UMKM diberikan sebesar Rp. 5 juta sedangkan untuk koperasi Rp. 50 juta
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi ( Dinindakop UMKM) Rembang Aksanudin menyebutkan pinjaman kredit lunak bernama kredit mikro bangkit tersebut diberikan kepada 11.000 usaha mikro dan 100 koperasi. Pinjaman tersebut diberikan dalam jangka waktu satu tahun.
Khusus untuk koperasi maksimal pinjaman sebesar Rp. 50 juta. Dengan syarat koperasi sektor riil maupun simpan pinjam dengan aset dibawah Rp. 500 juta.
Sementara syarat untuk pelaku usaha mikro maksimal pinjaman Rp. 5 juta. Dengan syarat diantaranya belum pernah menerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) maupun bantuan Jaring Pengamanan Ekonomi (JPE) dari Provinsi Jawa Tengah, merupakan warga ber KTP Rembang, dan memiliki ijin usaha.
“Pinjaman lunak ini diberikan kepada 11.000 usaha mikro dan 100 koperasi. Dalam jangka waktu satu tahun kredit untuk UMKM diberikan sebesar Rp. 5 juta sedangkan untuk koperasi Rp. 50 juta,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Direktur PT BKK Lasem Suwarno mengatakan kredit mikro bangkit memberi pinjaman kepada usaha mikro dan koperasi terdampak Covid-19 dengan bunga Rp. 0 persen tanpa potongan maupun agunan.
“Saya berharap produk kredit baru dari PT. BKK Lasem itu dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro dan koperasi terdampak Covid-19 agar perekonomian di Rembang dapat bangkit kembali,” imbuhnya.